Minggu, 17 April 2011

Laporan Multimedia II
Modul 4
pengujian Kualitas Audio




Rina Ariani
0901092043



Drs. Erwadi Bakar,M.Kom
Budi Bachtiar,Mm


Program studi
Jurusan Teknologi Informasi
Politeknik Unand Padang
2011

PRATIKUM AUDIO DIGITAL
MODUL 4
PENGUJIAN KUALITAS AUDIO

1. Tujuan
Membandingkan kualitas audio berdasarkan Bit Depth, Sample Rate dan Bit Rate

2. Teori singkat

• Sound :
Suara adalah gelombang mekanis yang merupakan osilasi dari tekanan disalurkan melalui zat padat , cair , atau gas , terdiri dari frekuensi dalam kisaran pendengaran dan dari tingkat yang baik untuk didengarkan, atau sensasi merangsang pada organ-organ pendengaran oleh getaran tersebut .

• Format Sound :
Format file audio adalah format file untuk menyimpan audio digital data pada komputer sistem. Data ini dapat disimpan tidak dikompresi, atau kompresi untuk mengurangi ukuran file. Hal ini bisa menjadi mentah bitstream , tetapi biasanya format wadah atau format data audio dengan lapisan penyimpanan yang ditetapkan.

• Kualitas sound :
Baik atau buruknya hasil dari suara yang di hasilkan oleh suatu objek

• Bit Depth :
Tepatnya bukan disebut “Bit Rate” tapi “Bit Depth” dan itu adalah seberapa banyak-nya “Level” audio anda diukur (sample).
16 bit dapat mengukur sebanyak 65,536 level dan 24 bit mengukur sebanyak 16,777,216 levels, jadi pasti 24 bit lebih me-representasi-kan “Dinamika” audio anda dengan lebih akurat.

• Sample Rate :
Frekuensi dari sinyal elektrik yang dapat ditangkap oleh sirkuit tersebut kemudian disimpan sebagai data biner yang disebut dengan data sample. Jumlah data sample yang dapat diambil setiap 1 detik disebut dengan sampling rate.

Sample rate adalah seberapa sering-nya Audio anda diukur (sample) dalam kaitannya dengan “Time”.

• Bit Rate :
.
bit rate adalah suatu ukuran kecepatan bit suatu data dari tempat satu ke tempat lain yang biasanya diukur dengan waktu seperti Kbps (Kilobit per second), Mbps (Megabit per second) dan seterusnya.


3. Alat dan Bahan

Alat : PC intel pentium 4
Bahan : software
adobe audition 3.0  mengedit musik
jet audio JAD8007_BASIC pemutar musik

4. Langkah Kerja
Langkah Kerja :
Mengganti Sample rate dan Bit Dept
 Buka Adobe Audition
 Import File Sound
 Drag And Drop file sound ke Window Edit atau klik ganda file tersebut
 Buat Sesion baru : File – New
 Pada Jendala New Waveform Pilih Sample Rate dan Bit Rate sesuai dengan yang dibutuhkan
 Copy File sumber ke sesion baru
 Simpan file dengan nama lain ( File – Save As)
 Lakukan berulang sesuai dengan tabel

Menganti Bit Rate
• Import File Sound
• Drag And Drop file sound ke Window Edit atau klik ganda file tersebut
• Buat Sesion baru : File – New
• Copy File sumber ke sesion baru
• Simpan dengan nama lain
• Pada jendela Save As Klik tombbol Option – Advatage , Pilih nilai yang diperlukan.
• Klik Ok
• Lakukan berulang sesuai tabel

5. Tabel Pengujian
a. membandingkan berdasarkan bit dept


Sample Rate Bit Dept Ukuran File Kualitas suara
44 100 32 9, 86 MB Suara ini sangat susah membedakanya karena suara tetap sama dengan suara aslinya.
44 100 16 9,86 MB Pada suara ini juga sama dengan yang diatas yang mana suara masih tetap sama dengan yang aslinya.
44 100 8 9,86 MB Bit dept ini juga sama dengan yang diatas yang mana suara masih tetap sama dengan suara aslinya.


b. membandingkan berdasarkan sample rate

Sample Rate (Hz) Bit Dept Ukuran File Kualitas Suara
11.025 8 2,51 MB Suara sama tapi suara lebih kecil dan suara terdengar satandar serta terdengar berdesir .
22.050 16 4,96 MB Suara sama tapi suara lebih besar dan suara lebih kuat dari sample rate 11.025 sedangkan suara berdesir terdengar kurang jelas.
32.000 32 7,20 MB Suara sama tapi suara lebih besar dan suara juga lebih kuat dari Sample Rate 22.050 sedangkan suara berdesir terdengar makin kurang jelas.
44.100 8 9,86 MB Suara sama tapi suara lebih jelas dan suara juga lebih kuat dari Sample Rate 32.000 sedangkan suara berdesir terdengar makin hampir hilang.
48.000 16 10,7 MB Suara sama tapi suara lebih makin besar jelas dan suara juga lebih kuat dari Sample Rate 48.000 sedangkan suara berdesir makin hilang.
96.000 32 21,4 MB Suara sama tapi suara lebih makin besar jelas dan suara juga lebih kuat dari Sample Rate 48.000 sedangkan suara berdesir sudah hilang.









c. menbandingkan berdasarkan bit rate

Bit Rate Sample Rate Ukuran File Kualitas Suara
20 11025 572 KB Pada sound ini suara terdengar seperti dalam gedung yang dan suaranya bergema seperti dalam ruangan kosong.
32 11025 914 KB Pada format ini suara terdengar seperti dalam ruangan yang besar dan suara agak sedikit menggema.
64 11025 4, 20 KB Tidak dapat diputar
128 11025 Tidak dapat di simpan
256 11025 Tidak dapat di simpan
320 11025 Tidak dapat di simpan

Bit Rate Sample Rate Ukuran File Kualitas Suara
20 44100 Tidak dapat di simpan
32 44100 Tidak dapat di simpan
64 44100 Tidak dapat di simpan
128 44100 3, 26 MB Volume suara ya kecil dan bassnya terdengar jelas.
256 44100 7, 12 MB Volume sura besar dan bass juga terdengar jelas
320 44100 8, 90 MB Sama dengan yang bit rate 256 diatas.


F. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari perbandingan diatas dapat kita tarik suatu kesimpulan bahwa suara akan tetap sama tapi yang akan di berubah natunya jika kita , merubah bit rate, bit dept dan sample rate dari sura tersebut, setelah kita melakukan penyimapanan secara otomatis ukuran dari file akan berbeda. Tapi jika kita menyinpan masih dalam sample rate sama dan bit dept berbeda ukuran dari file akan tetap sama tapi jika kita menyimpan dalam format yangberbeda seperti mp3, wav, oop dan lain sebagainya maka ukuran bisa berbeda, Ini juga berlaku pada suara yang kita atur dengan bit dept, sample rate dan bit rate yang berbeda.

Pada sample rate 44100dengan bit dept 20, 32, 64 ukuran file nya tidak berubah dan suara vocal maupun musicnya bagus. Sedangkan pada sample rate berbeda- beda dengan bit dept 32 suara music maupun vocal nya tidak kedengaran bagus.

Kesimpulan
Dari perbandingan diatas dapat kita tarik suatu kesimpulan bahwa suara akan tetap sama tapi yang akan di berubah natunya jika kita , merubah bit rate, bit dept dan sample rate dari sura tersebut, setelah kita melakukan penyimapanan secara otomatis ukuran dari file akan berbeda. Tapi jika kita menyinpan masih dalam sample rate sama dan bit dept berbeda ukuran dari file akan tetap sama tapi jika kita menyimpan dalam format yangberbeda seperti mp3, wav, oop dan lain sebagainya maka ukuran bisa berbeda, Ini juga berlaku pada suara yang kita atur dengan bit dept, sample rate dan bit rate yang berbeda.

Referensi
http://gitargila.com/andrietidie/blog2.php/2011/03/02/bit-depth
http://terusbelajar.wordpress.com/2009/06/23/apa-itu-bit-rate/
http://jejakbrowsing.wordpress.com/2011/03/22/bit-depth-dan-sample-rate-audio/
http://www.kamusilmiah.com/it/mengenal-bit-rate/
http://gitargila.com/andrietidie/blog2.php/2011/03/02/bit-depth
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Sound
http://id.wikipedia.org/wiki/Kualitas
http://www.sharebeast.com/az3mjauljudb

Minggu, 03 April 2011

Tugas Multimedia 2

Perbedaan 6 format suara Adobe Audition
WAV
Wav merupakan bentuk format file suara tanpa kompresi. Format ini menyimpan semua detil suara yang biasanya berupa dua kanal suara, 44100hz sampling rate, 16 bit setiap sample. Wav biasanya menyimpan format PCM yang juga merupakan format standar audio untuk CD. Tetapi audio CD tidak memakai format wav melainkan memakai red book audio format. Tetapi karena memakai format PCM maka data yang disimpan sama hanya berbeda pada headernya.
Karena tidak di kompresi maka absennya suara tidak menjadikan ukuran file berubah tidak seperti format lossy. Tetapi wav masih sering digunakan sebagai master record karena kualitasnya yang maksimal.Permasalahan pada format ini adalah besarnya ukuran file yang mencapai 10 MB untuk setiap menit suara yang disimpan.
MP3
Mp3 merupakan format kompresi lossy yang paling banyak digunakan. Dengan kompresi pada bitrate 128 KBPS Mp3 memiliki kualitas yang cukup baik pada telinga kebanyakan manusia. MP3 dapat memiliki hingga 6 kanal suara untuk membuat suara terdengar lebih hidup. Mp3 memiliki 3 spesifikasi : MPEG 1 layer 3, MPEG 2 layer 3, dan MPEG 2,5. Perbedaannya adalah MPEG 1 layer 3 memiliki sampling rate 32, 44,1 dan 48 kHz, sedang MPEG 2 layer 3 memiliki sampling rate 16, 22.05, dan 24 kHz. MPEG 2,5 memiliki sampling rate 8 dan 11 kHz. Walaupun ketiganya dapat disebut sebagai MP3 tetapi yang paling sering ditemui adalah MPEG 1 layer 3.
AAC
AAC adalah singkatan dari Advanced Audio Coding merupakan standar format berkas audio terkompresi. AAC umumnya memiliki kualitas suara yang lebih baik dibandingkan dengan format populer MP3 dalam bitrate yang sama khususnya pada bitrate di bawah 100 kbit/s. AAC merupakan format yang umum digunakan ketika melakukan kompresi CD audio pada Apple iPod dan iTunes (eksensi .m4a). Format ini merupakan bagian standar Motion Picture Experts Group (MPEG). Sample rate yang ditawarkan sampai 96 KHz atau dua kali MP3 yang hanya 44 KHz.
Ogg
Ogg adalah format pemuat berkas video dan audio standar terbuka bebas yang dipelihara oleh Xiph.Org Foundation. Para pencipta format Ogg mengaku bahwa format ini tidak dibatasi oleh paten perangkat lunak dan dirancang untuk menyediakan streaming dan manipulasi yang efisien terhadap multimedia digital bermutu tinggi. Nama "Ogg" merujuk kepada format berkas yang dapat memultiplekskan sejumlah codec sumber terbuka yang saling mandiri dan terpisah untuk audio, video, teks (seperti terjemahan film), dan metadata.
WMA
format kompressi dari Microsoft.Audio berarti suara yang terdengar oleh telinga manusia, frekuensi-nya antara 20 Hz sampai dengan 20 KHz. Kelebihan WMA ladalah kualitas musik yang lebih baik daripada MP3 maupun AAC. Format ini cukup populer dan didukung oleh peranti lunak dan peranti keras terbaru pada umumnya.
AIFF
(Audio Interchange File Format) dikembangkan oleh Apple. File-file AIFF tidak cross-platform dan format tidak didukung oleh semua browser jaringan.Suara yang disimpan dalam format AIFF mempunyai extensi . aif atau . aiff.